Pemimpin, dia pemalu namun punya nyali
terkubur... digali atas dasar percaya, hingga waktu menjawab kapan nyali
berhambur ...
Pemimpin, begitu ia teguhkan pendirian, ia tegak percaya, walau terjangan ombak kelemahan masih menenggelamkan, jadilah ia faham akan apa yg harus ia kuatkan.
Pemimpin, begitu ia teguhkan pendirian, ia tegak percaya, walau terjangan ombak kelemahan masih menenggelamkan, jadilah ia faham akan apa yg harus ia kuatkan.
Ia merasa nyaman kala orang disekitarnya memiliki
sifat yang bersinergi dengan sifatnya. Ia dekat dengan mereka dengan harapan
mereka tak “berubah” dari sifat aslinya.
Ia tau betul pemimpin harus sering tampil di muka
umum. Oleh karena itu penampilan tidak bisa diabaikan. Dengan tubuh idealnya ia
berani blusukan ke daerah terpencil (depok misalnya) demi kesejahteraan perut
rakyatnya yg sedang membutuhkan asupan makanan. Walau dengan 2 kotak singkong atau
bubur tanpa kerupuk misalnya, dengan dibalut rasa ikhlas dan senang hati,
rakyatnya makmur terjamin. Detik waktu yang terus berlalu semoga dimasa
mendatang semua rakyat yang ada di bawah tahta nya berada dalam kesejahteraan..
Pemimpin masih tidur, ia memiliki kekuatan dalam
meng-handle kepemimpinan namun belum tergugahkan… seiring bertambahnya usia dan
fungsi kognitif yg memadai, ia akan terbangun dari segala mimpi dalam lelapnya.
Memulai langkah penuh yakin atas segala mimpi yang menjadi visinya.
Kepercayaan dirinya masih rata-rata, karena
memang ia adalah pemimpin yang mulai memimpin. Ia PD hanya kepada beberapa org
saja. Oleh karena itu, dengan bisikan batin yang berharap mengusik titik
kepedean nya, seiring berjalannya waktu ia bisa menjadi pemimpin yang percaya,
dapat dipercaya, dan penuh kepercayaan.
Sekuat apapun seseorang
mempertahankan, jika Allah menghendaki hal yang lain maka yg bsa dilakukan
hanya berlindung pada pertahanan Allah yg maha kuat.
Selama apapun menunggu, jika
Allah memberikannya tdk sama dgn yg ditunggu, yg dilakukan hanya berpasrah diri
dengan menyadari kelemahan yg ada.
Pemimpin, inspirator pembaharuan…
kami mengharapkanmu. Siapapun itu, cintai rakyatmu atas dasar taat pada
perintah Allah dan Rasulnya, bukan karena hanya sekedar merasa cocok atau
nyaman dgn keadaan rakyatnya, tapi jadikan kenyamanan itu menjadi kenyamanan
hakiki dimana rasa cinta itu akan disuburkan dengan maha pemilik cinta sejati…
Salah satu kategori pemimpin yang
baik adalah, ia mencintai rakyatnya. Rakyat pun mencintainya.
Inilah sebuah hadiah berbentuk
cerita harapan ditaburi asa tersisa yang dikemas atas nama cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar