Indonesia memang memiliki beberapa suku yang tersebar dari
Sabang sampai Merauke. Salah satu diantara banyak suku di Indonesia adalah suku
sunda yang berada di Jawa Barat.
Sundanesse... itulah julukan keren orang sunda.
Sekarang sim kuring (saya) akan membahas beberapa keunikan sunda, orangnya ataupun bahasanya.
kita baca yuk keunikan dari Suku Sunda, dari bahasanya maupun orangnya.
(catatan : Ini masih disebut ‘diantaranya’ ya! Jadi untuk teman-teman
yang mau menambahkan, sangat dipersilahkan dengan senang hati. ^^)
Yuuu...
Pertama : dalam Bahasa Sunda,
huruf vokalnya ada 6.
Ya, Bahasa Sunda memiliki 6 huruf
vokal, yaitu a, i, u, é, o, dan eu. Huruf e biasa tanpa tanda curek diatas
berbeda dengan é dengan curek diatasnya. (apa atuh yah curek téh Bahasa
Indonesianya?). Beda pengucapannya lho! Huruf e biasa diucapkan seperti e pada
kata ‘berenang’ atau ‘terbang’. Sedangkan é seperti ini dibaca seperti ‘e’ pada
kata ‘sate’ atau ‘tokek'. Jadi jangan disamakan antara kecap dengan kécap dalam Bahasa Sunda. Kecap dengan huruf 'e' tanpa curek artinya 'kata'. Sedangkan kécap tau kan? Bukan alat musik petik yah! Kécap itu cairan kental hitam manis/asin yang itu téa gening yang suka dicampurin ke baso!
Kedua : orang sunda terkenal
dengan soméahnya. (Haha apa ya soméah) ?
Soméah dalam Bahasa Indonesia artinya orang yang selalu tebar senyuman dan sopan santun. Memang, orang sunda
pada umumnya selalu mengucapkan “punten” sebari senyum dan sedikit
membungkukkan badan apabila ia lewat di depan seseorang atau orang banyak. Orang
sunda yang dilewati itu menjawab dengan senyuman serta ucapan “mangga”.
Selain punten – mangga, ada juga kata sapaan yang hampir sama artinya
dengan punten – mangga, yaitu sampurasun – rampes. Sampurasun merupakan singkatan dari Sampura(hampura) yang artinya punten sedangkan Rampes itu artinya “baik” (setara dengan “mangga,” silakan). Dan masih
banyak lagi bukti bahwa orang sunda termasuk orang yang soméah.
Oh iya! kata punten - mangga juga dijadikan suatu lagu unik yang bisa sambil dimainkan dengan tepuk tangan dengan teman kalian lho! nih petikan lagunya. "Punten - mangGA, ari GA gatot kaCA, ari CA cau amBON, ari BON bonteng aSAK, ari SAK sakit peRUt, ari RU rujak aSEM, ari SEM sempal semPIL, ari PIL pilem raME, ari ME meja maKAN, ari KAN kantong koSONG, ari SONG songsong lamPU, ari PU pulau baLI, ari LI liang beLUT, ari LUT lutung hiDEUNG, ari DEUNG deungeun saNGU, ari NGU ngurus uCING, ari cing...... cingcangkeling manuk cingkleung cindeuteun, ............." kreatif kan?? Yang akhir kata dijadikan yang awal di kata lainnya. (kalau mau tau videonya lihat di bawah ini yah! :D masa kecil urang sunda eta teh heh!)
Oh iya! kata punten - mangga juga dijadikan suatu lagu unik yang bisa sambil dimainkan dengan tepuk tangan dengan teman kalian lho! nih petikan lagunya. "Punten - mangGA, ari GA gatot kaCA, ari CA cau amBON, ari BON bonteng aSAK, ari SAK sakit peRUt, ari RU rujak aSEM, ari SEM sempal semPIL, ari PIL pilem raME, ari ME meja maKAN, ari KAN kantong koSONG, ari SONG songsong lamPU, ari PU pulau baLI, ari LI liang beLUT, ari LUT lutung hiDEUNG, ari DEUNG deungeun saNGU, ari NGU ngurus uCING, ari cing...... cingcangkeling manuk cingkleung cindeuteun, ............." kreatif kan?? Yang akhir kata dijadikan yang awal di kata lainnya. (kalau mau tau videonya lihat di bawah ini yah! :D masa kecil urang sunda eta teh heh!)
Ketiga : orang sunda asli tidak fasih mengucapkan
huruf “F”.
Pasti teman-teman se-suku sunda tanah
air Indonesia udah pada tau dong watak orang sunda yang sulit mengucapkan huruf
“F”. Coba saja, orang yang bernama Fani dipanggil Pani. Fitri dipanggil Pitri.
Kata ‘if’ dibaca ‘ip’. Bahkan facebook disebut pesbuk. Untuk bukti, coba
saja jika anda sedang membuka facebook, tanya pada orang sunda asli, apa nama
web yang sedang anda buka atau apa yang sedang anda lakukan saat ini. Apakah
dia menjawab pesbuk atau pesbukan?) Jika ada yang menyebutkan F
dengan fasih, maka orang sunda tersebut termasuk orang sunda kota atau orang
sunda modern. Hehehe. Kesimpulannya, orang sunda asli suka mengganti huruf F
menjadi huruf P. Tidak semua orang sunda sih. Tapi rata-rata orang sunda asli
selalu begitu. Unik, bukan?
Keempat : orang sunda tidak suka
perkataan ribet.
Mau bukti? Orang sunda pasti tau kan
yang disebut-sebut “Sepiténg” atau mungkin orang sunda menulisnya spiténk?
ya itulah “sesuatu”. Tahukah anda bahwa sepiténg yang disebut oleh orang
sunda sebenarnya adalah Bahasa Inggris, yaitu Septic Tank. Karena orang
sunda tidak mau ribet menyebutnya, maka jadilah SEPITÉNG. Coba anda
bandingkan cara pengucapan sepiténg dengan septic tank. Mana yang
lebih efisien? :D
Contoh lain. Mungkin teman-teman ada yang sering mendengarkan CANGEHGAR radio FM ya, intinya begini, ada orang sunda yang bertanya pada seorang bule "badé kamana mister?" (mau kemana mister?) dan bule itu menjawab "what?". Dan apakah respon orang sunda tersebut? Mereka dengan PD nya bilang ".....Oh, kuat.....". Mungkin karena tidak biasa mendengar percakapan Bahasa Inggris, jadi mereka menyamakan antara "what" dengan "kuat". Mirip sih pengucapannya. Tapi yang mirip bukan berarti sama juga, kan? :D
Kelima : orang sunda memiliki kata
khusus untuk kalangan tertentu serta memiliki kekayaan kosakata yang fantastis.
Karena orang sunda itu soméah, maka mereka memiliki kata apa yang pantas diucapkan pada
orang yang lebih tua, lebih muda, ataupun untuk dirinya sendiri, bahkan untuk
hewan sekalipun. Sebagai contoh:
a.
Untuk orang yang lebih muda
Neng, emam heula! artinya >>
Nak, makan dulu!
b.
Untuk orang yang lebih tua
Mangga atuh aki tuang heula! artinya
>> Silahkan kakek makan dulu!
c.
Untuk dirinya sendiri
Abdi nuju neda, artinya >> Saya sedang makan.
Setelah diteliti, arti dari kata yang
bergaris bawah itu sama sama “makan”, kan? Tapi itulah Bahasa Sunda. Selain emam,
neda, dan tuang, masih ada juga istilah makan yang lain. Seperti dahar, lolodok, ngalebok, dan nyatu. Namun kata-kata tersebut jarang dipakai dan biasanya hanya dipakai untuk orang yang sedang marah marah atau kalangan
orang-orang “tertentu”. Sedangkan Dahar biasanya dipakai untuk
hewan.
Kekayaan kosakata juga terlihat pada
kata “mencuci”. Berbeda lho penggunaan “mencuci” pada
penggunaan mencuci pakaian, mencuci piring atau gelas, mencuci muka atau kaki,
semuanya berbeda dalam Bahasa Sunda. Ini dia :
mencuci pakaian disebut nyeuseuh
mencuci piring/gelas disebut gégéroh/ngumbah wadah
mencuci muka disebut sibeungeut
mencuci tangan/kaki disebut sibanyo
mencuci beras biasanya disebut ngisikan
Orang sunda yang sudah faham, pasti
menertawakan jika ada orang yang berniat berkata “mencuci piring” malah
menyebutnya dengan “nyeuseuh piring” ataupun yang lainnya. Contoh terakhir itu adalah lagu punten - mangga yang tadi! lihatlah begitu kreatif mereka menyambung nyambungkan akhiran kosakata Basa Sunda :D (yang masih belum puas lihat aja videonya lag) :D :D :D
Keenam : Bahasa Sunda memiliki beberapa
istilah dan peribahasa unik yang tidak bisa ditiru Bahasa Indonesia.
seperti “belecir
lumpat”, “reup saré”, “bray caang”, “aki-aki
tujuh mulud”, dll.
Ayo yang bisa Bahasa Sunda, Bahasa Indonesianya kata yang
digaris bawahi apa coba? Sulit kan? ^^
Ketujuh : Bahasa Sunda
memiliki huruf sundanya juga.
Iya lah, Bahasa Sunda memiliki
huruf sunda juga yang biasa disebut aksara sunda. Tapi sayangnya masih banyak orang sunda yang belum bisa menulis dan membaca huruf Sunda, bahkan ada yang masih belum tau lho! Jika teman-teman ingin melihat aksara sunda, bisa
tanya sama abang gugel yah.
Kedelapan : belum dikatakan makan, jika nasi belum masuk perut.
Mungkin orang sunda sangat mengakui bahwa makanan pokok bangsa Indonesia adalah nasi. Jika pukul 10.00 mereka makan 10 surabi, lalu pukul 10.10 makan 5 jagung, dan pukul 10.20 jajan gorengan, pukul 10.25 mereka ditanya "sudah makan belum?" maka rata-rata orang sunda asli menjawab "teu acan" (belum), karena mereka belum memasukkan nasi pada perut mereka walaupun makanan lain yang masuk ke perut mereka sudah banyak. Unik yo?
Itulah diantaranya keunikan
Sunda. Oh iya guys sedikit cerita nih ketika saya di sekolah sedang belajar Bahasa Sunda, guru Bahasa
Sunda saya berkata bahwa Bahasa Sunda itu termasuk salah satu bahasa terunik di
dunia, lho! Lalu ketika saya chatting dengan orang asing yang tinggal di
Indonesia, saya bertanya mengenai pendapatnya tentang bahasa yang ia anggap
paling sulit dipelajari dan ternyata ia menjawab “Bahasa Sunda”. Yaiyalah,
bagaimana tidak? Orang sunda sendiri saja belum faham betul mengenai Bahasa
Sunda apalagi bangsa asing.(penutup saja)
Sakitu heula nya ti sim
kuring. Mugia urang sadaya tiasa ditepangkeun deui sanes waktos. (Sekian
dulu ya. Semoga kita semua bisa bertemu di lain waktu,)
Kahartos?
Karaos?
PERMIOS........
sawios?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar