Hablumminannas 1.
Hubungan antar manusia yang semakin tak menentu menjadikanku malas
keluar rumah. Suasana aneh luaran sana membuat saya prihatin. Bisa dibilang
mayoritas manusia di bumi ini diracuni sekulerisme, suatu paham yang memisahkan
agama dari kehidupan, ya seperti memakai pakaian tertutup hanya disaat tertentu
saja misalnya di masjid, ke pengajian, dan hanya untuk ibadah ibadah ritual
lain. Tapi saat pergi ke mall? Ke pantai? enggan memakai pakaian tertutup seperti yang dilakukan ke
masjid. Mereka yang teracuni pikiran
sekulerisme akan merasa aneh jika ada wanita berjilbab (sesuai syariat Islam)
datang ke pantai. Mereka berkata “eh lihat! Dia kaya yang mau ke pengajian ya
pakai pakaian seperti itu,” mereka
berpikir bahwa aturan Allah hanya berlaku dalam hal ibadah ritual, dan kawasan
religi SAJA. Disaat terjun ke kawasan masyarakat umum, mungkin yang dinomor
satukan oleh mereka adalah aturan masyarakat.
Hablumminannas 2.
Education is one of the most important thing in the world. Isn’t it? We
called it Thalabul Ilmi. Ya memang pendidikan sangat penting dalam kehidupan
kita. Dari sana kita bisa menerima knowledges
sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Tapi terkadang
remaja sekarang mengalami stress yang dilampiaskan dengan melakukan hal yang
diluar aturan. Alasannya? Stres mikirin sekolah. Padahal ga usah dibawa stress juga kan?
Guys, Di sekolah kita
harus pandai-pandai memilih pergaulan. Saat kita berada di sekolah, orangtua
kita tidak bisa mengontrol anaknya setiap saat, kan? Oleh karena itu
pandai-pandailah menjaga diri, khususnya para wanita.
Memang, dalam berteman tidak
boleh memilah dan memilih. Dengan siapapun kita berteman its okay! Tapi tetap harus menjaga pergaulan dan jangan sampai kita
terjerumus serta menjadi korban pergaulan bebas.
Guys, saat aku masih duduk
di elementary school, aku memiliki teman-teman yang menurutku baik. Tapi
saat aku lulus dari sana, temanku terkena virus pergaulan bebas L aku
merasa prihatin mendengar hal tersebut dan lebih prihatin karena ia merupakan
teman sekelasku.
Saat aku
menduduki Junior High School, kasus yang sama terjadi lagi saat
detik-detik kelulusan tiba. Teman sekelasku yang sudah kuanggap baik-baik,
ternyata termakan juga oleh godaan lelaki yang bukan mahramnya sehingga ia pun
terjerumus ke lubang yang sama. Meskipun aku tidak percaya dan menyangkal hal
ini, namun inilah kenyataan.
Next… saat aku akan masuk ke Senior High School
di kota kelahiranku, aku benar-benar kebingungan mencari lingkungan yang “peaceful”. Sulit memang.
Then… Banyak juga ya muslim SMA yang
masih meninggalkan shalat fardu demi kepentingan duniawinya (memalukan), berlaku manja
dan seenaknya terhadap opposite sex, dan masih banyak hal negative
lainnya. Mungkin teman-teman bisa explaining sendiri ya, karena hal-hal
seperti itu memang sudah common di kalangan masyarakat.
Ya begitulah kehidupan remaja sekarang yang banyak dipakai have fun.
Dan remaja sekarang sudah tidak aneh lagi dengan yang namanya pacaran. Parahnya
lagi close friends
mereka malah mendukung. Apaan itu pacaran ya? (Suatu hubungan yang gak
jelas mungkin). Menurutku, (ini menurutku ya!) Pacaran itu hanya sebagai pelampiasan nafsu
yang salah. Padahal yang pacaran itu harusnya udah siap nikah dulu, kan? Bahkan
ada juga ya yang masih galau berat gara-gara nggak ada yang mengucapkan selamat
pagi, siang, sore, malam. Hahaha. Ada-ada aja. :D
Nah, sekarang saya memutuskan untuk tetap bersekolah sih, tapi sekolah
yang saya pilih bukanlah sekolah sembarangan. Setelah direnungkan baik-baik,
saya memilih sekolah plus alias pesantren. J
kedisiplinan yang luar biasa membuatku selalu berharap agar kasus kasus
sebelumnya (seperti pergaulan
bebas) tidak akan dan tidak pernah terjadi lagi. Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar