Kereta melaju sudah
Bertahun tahun ia berlari
selama itukah aku tertinggal?
sehingga harus ku mengejarnya.
Ketika ku mulai berlari,
Sekuat tenaga kaki, hati, dan jasmani,
mengerjar mimpi
yang belum pasti ku dapati
Ketika ku mulai melaju,
Ku lihat kereta terus menjauh,
terus, terus, dan terus..
Sejauh itukah harus ku menyusul?
Sehingga dapat naik daku pada kereta itu
Kereta berjuang melaju,
menjauh dari kejaranku,
Ibu,,
Aku belum mampu mengejarnya.
Sejauh itukah harus ku melaju?
Aku mulai rapuh,
dan jatuh!
Ayah,
Aku lelah,
Aku lelah!
Tapi,
kata-kata mereka yang dilontarkan,
membuatku lebih yakin,
aku masih bisa!
Ku coba terus bangun,
memang jauh memang.
Hembusan nafasku,
untuk ku kejar cita-citaku,
saat akalku mulai mampu
mampu mengejar waktu
mengejar masa lalu yang membuatku tersipu
mulai lagi ku bangun, dari rapuhku yang membuatku jatuh.
jika memang tak bisa ku kejar
apalagi ku naiki,
yah, apalah daya.
tak mengapa.
Keringat yang turun dari ujung rambut
hingga ujung kaki
sebagai tanda bukti
Tuntutan hati,
mengenai perjuangan nyata ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar