Minggu, 09 Juni 2013

Hablumminannas wal Madrasatiiy



Hablumminannas 1.
Hubungan antar manusia yang semakin tak menentu menjadikanku malas keluar rumah. Suasana aneh luaran sana membuat saya prihatin. Bisa dibilang mayoritas manusia di bumi ini diracuni sekulerisme, suatu paham yang memisahkan agama dari kehidupan, ya seperti memakai pakaian tertutup hanya disaat tertentu saja misalnya di masjid, ke pengajian, dan hanya untuk ibadah ibadah ritual lain. Tapi saat pergi ke mall? Ke pantai? enggan memakai  pakaian tertutup seperti yang dilakukan ke masjid.  Mereka yang teracuni pikiran sekulerisme akan merasa aneh jika ada wanita berjilbab (sesuai syariat Islam) datang ke pantai. Mereka berkata “eh lihat! Dia kaya yang mau ke pengajian ya pakai pakaian seperti  itu,” mereka berpikir bahwa aturan Allah hanya berlaku dalam hal ibadah ritual, dan kawasan religi SAJA. Disaat terjun ke kawasan masyarakat umum, mungkin yang dinomor satukan oleh mereka adalah aturan masyarakat.

Hablumminannas 2.
Education is one of the most important thing in the world. Isn’t it? We called it Thalabul Ilmi. Ya memang pendidikan sangat penting dalam kehidupan kita. Dari sana kita bisa menerima knowledges sehingga kita bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Tapi terkadang remaja sekarang mengalami stress yang dilampiaskan dengan melakukan hal yang diluar aturan. Alasannya? Stres mikirin sekolah. Padahal ga usah dibawa stress juga kan?
Guys, Di sekolah kita harus pandai-pandai memilih pergaulan. Saat kita berada di sekolah, orangtua kita tidak bisa mengontrol anaknya setiap saat, kan? Oleh karena itu pandai-pandailah menjaga diri, khususnya para wanita.
 Memang, dalam berteman tidak boleh memilah dan memilih. Dengan siapapun kita berteman its okay! Tapi tetap harus menjaga pergaulan dan jangan sampai kita terjerumus serta menjadi korban pergaulan bebas.
Guys, saat aku masih duduk di elementary school, aku memiliki teman-teman yang menurutku baik. Tapi saat aku lulus dari sana, temanku terkena virus pergaulan bebas L aku merasa prihatin mendengar hal tersebut dan lebih prihatin karena ia merupakan teman sekelasku.
Saat aku menduduki Junior High School, kasus yang sama terjadi lagi saat detik-detik kelulusan tiba. Teman sekelasku yang sudah kuanggap baik-baik, ternyata termakan juga oleh godaan lelaki yang bukan mahramnya sehingga ia pun terjerumus ke lubang yang sama. Meskipun aku tidak percaya dan menyangkal hal ini, namun inilah kenyataan.
                Next… saat aku akan masuk ke Senior High School di kota kelahiranku, aku benar-benar kebingungan mencari lingkungan yang “peaceful”. Sulit memang.
Then… Banyak juga ya muslim SMA yang masih meninggalkan shalat fardu demi kepentingan duniawinya (memalukan), berlaku manja dan seenaknya terhadap opposite sex, dan masih banyak hal negative lainnya. Mungkin teman-teman bisa explaining sendiri ya, karena hal-hal seperti itu memang sudah common di kalangan masyarakat.
Ya begitulah kehidupan remaja sekarang yang banyak dipakai have fun. Dan remaja sekarang sudah tidak aneh lagi dengan yang namanya pacaran. Parahnya lagi close friends mereka malah mendukung. Apaan itu pacaran ya? (Suatu hubungan yang gak jelas mungkin). Menurutku, (ini menurutku ya!) Pacaran itu hanya sebagai pelampiasan nafsu yang salah. Padahal yang pacaran itu harusnya udah siap nikah dulu, kan? Bahkan ada juga ya yang masih galau berat gara-gara nggak ada yang mengucapkan selamat pagi, siang, sore, malam. Hahaha. Ada-ada aja. :D

Nah, sekarang saya memutuskan untuk tetap bersekolah sih, tapi sekolah yang saya pilih bukanlah sekolah sembarangan. Setelah direnungkan baik-baik, saya memilih sekolah plus alias pesantren. J kedisiplinan yang luar biasa membuatku selalu berharap agar kasus kasus sebelumnya (seperti pergaulan bebas) tidak akan dan tidak pernah terjadi lagi. Aamiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar