Senin, 10 Juni 2013

Beberapa Keunikan Sunda

     Indonesia memang memiliki beberapa suku yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Salah satu diantara banyak suku di Indonesia adalah suku sunda yang berada di Jawa Barat.

Sundanesse... itulah julukan keren orang sunda. Sekarang sim kuring (saya) akan membahas beberapa keunikan sunda, orangnya ataupun bahasanya. 
kita baca yuk keunikan dari Suku Sunda, dari bahasanya maupun orangnya.

(catatan : Ini masih disebut ‘diantaranya’ ya! Jadi untuk teman-teman yang mau menambahkan, sangat dipersilahkan dengan senang hati. ^^)
Yuuu...

Pertama : dalam Bahasa Sunda, huruf vokalnya ada 6. 
Ya, Bahasa Sunda memiliki 6 huruf vokal, yaitu a, i, u, é, o, dan eu. Huruf e biasa tanpa tanda curek diatas berbeda dengan é dengan curek diatasnya. (apa atuh yah curek téh Bahasa Indonesianya?). Beda pengucapannya lho! Huruf e biasa diucapkan seperti e pada kata ‘berenang’ atau ‘terbang’. Sedangkan é seperti ini dibaca seperti ‘e’ pada kata ‘sate’ atau ‘tokek'. Jadi jangan disamakan antara kecap dengan kécap dalam Bahasa Sunda. Kecap dengan huruf 'e' tanpa curek artinya 'kata'. Sedangkan kécap tau kan? Bukan alat musik petik yah! Kécap itu cairan kental hitam manis/asin yang itu téa gening yang suka dicampurin ke baso!



Kedua : orang sunda terkenal dengan soméahnya. (Haha apa ya soméah) ? 
Soméah dalam Bahasa Indonesia artinya orang yang selalu tebar senyuman dan sopan santun. Memang, orang sunda pada umumnya selalu mengucapkan “punten” sebari senyum dan sedikit membungkukkan badan apabila ia lewat di depan seseorang atau orang banyak. Orang sunda yang dilewati itu menjawab dengan senyuman serta ucapan “mangga”. Selain punten – mangga, ada juga kata sapaan yang hampir sama artinya dengan punten – mangga, yaitu sampurasun – rampes. Sampurasun merupakan singkatan dari Sampura(hampura) yang artinya punten sedangkan Rampes itu artinya “baik” (setara dengan “mangga,” silakan). Dan masih banyak lagi bukti bahwa orang sunda termasuk orang yang soméah.
Oh iya! kata punten - mangga juga dijadikan suatu lagu unik yang bisa sambil dimainkan dengan tepuk tangan dengan teman kalian lho! nih petikan lagunya. "Punten - mangGA, ari GA gatot kaCA, ari CA cau amBON, ari BON bonteng aSAK, ari SAK sakit peRUt, ari RU rujak aSEM, ari SEM sempal semPIL, ari PIL pilem raME, ari ME meja maKAN, ari KAN kantong koSONG, ari SONG songsong lamPU, ari PU pulau baLI, ari LI liang beLUT, ari LUT lutung hiDEUNG, ari DEUNG deungeun saNGU, ari NGU ngurus uCING, ari cing...... cingcangkeling manuk cingkleung cindeuteun, ............." kreatif kan?? Yang akhir kata dijadikan yang awal di kata lainnya. (kalau mau tau videonya lihat di bawah ini yah! :D masa kecil urang sunda eta teh heh!)


 
Ketiga : orang sunda asli tidak fasih mengucapkan huruf “F”. 
  
Pasti teman-teman se-suku sunda tanah air Indonesia udah pada tau dong watak orang sunda yang sulit mengucapkan huruf “F”. Coba saja, orang yang bernama Fani dipanggil Pani. Fitri dipanggil Pitri. Kata ‘if’ dibaca ‘ip’. Bahkan facebook disebut pesbuk. Untuk bukti, coba saja jika anda sedang membuka facebook, tanya pada orang sunda asli, apa nama web yang sedang anda buka atau apa yang sedang anda lakukan saat ini. Apakah dia menjawab pesbuk atau pesbukan?) Jika ada yang menyebutkan F dengan fasih, maka orang sunda tersebut termasuk orang sunda kota atau orang sunda modern. Hehehe. Kesimpulannya, orang sunda asli suka mengganti huruf F menjadi huruf P. Tidak semua orang sunda sih. Tapi rata-rata orang sunda asli selalu begitu. Unik, bukan?

 
Keempat : orang sunda tidak suka perkataan ribet. 
Mau bukti? Orang sunda pasti tau kan yang disebut-sebut “Sepiténg” atau mungkin orang sunda menulisnya spiténk? ya itulah “sesuatu”. Tahukah anda bahwa sepiténg yang disebut oleh orang sunda sebenarnya adalah Bahasa Inggris, yaitu Septic Tank. Karena orang sunda tidak mau ribet menyebutnya, maka jadilah SEPITÉNG. Coba anda bandingkan cara pengucapan sepiténg dengan septic tank. Mana yang lebih efisien? :D
Contoh lain. Mungkin teman-teman ada yang sering mendengarkan CANGEHGAR radio FM ya, intinya begini, ada orang sunda yang bertanya pada seorang bule "badé kamana mister?" (mau kemana mister?) dan bule itu menjawab "what?". Dan apakah respon orang sunda tersebut? Mereka dengan PD nya bilang ".....Oh, kuat.....".  Mungkin karena tidak biasa mendengar percakapan Bahasa Inggris, jadi mereka menyamakan antara "what" dengan "kuat". Mirip sih pengucapannya. Tapi yang mirip bukan berarti sama juga, kan? :D
 
Kelima : orang sunda memiliki kata khusus untuk kalangan tertentu serta memiliki kekayaan kosakata yang fantastis.
Karena orang sunda itu soméah, maka mereka memiliki kata apa yang pantas diucapkan pada orang yang lebih tua, lebih muda, ataupun untuk dirinya sendiri, bahkan untuk hewan sekalipun. Sebagai contoh:

a.       Untuk orang yang lebih muda
Neng, emam heula! artinya >> Nak, makan dulu!
b.      Untuk orang yang lebih tua
Mangga atuh aki tuang heula! artinya >> Silahkan kakek makan dulu!
c.       Untuk dirinya sendiri
Abdi nuju neda, artinya >> Saya sedang makan.

Setelah diteliti, arti dari kata yang bergaris bawah itu sama sama “makan”, kan? Tapi itulah Bahasa Sunda. Selain emam, neda, dan tuang, masih ada juga istilah makan yang lain. Seperti dahar, lolodok, ngalebok, dan nyatu. Namun kata-kata tersebut jarang dipakai dan biasanya hanya dipakai untuk orang yang sedang marah marah atau kalangan orang-orang “tertentu”. Sedangkan Dahar biasanya dipakai untuk hewan.
Kekayaan kosakata juga terlihat pada kata “mencuci”. Berbeda lho penggunaan “mencuci” pada penggunaan mencuci pakaian, mencuci piring atau gelas, mencuci muka atau kaki, semuanya berbeda dalam Bahasa Sunda. Ini dia :

mencuci pakaian disebut nyeuseuh
mencuci piring/gelas disebut gégéroh/ngumbah wadah
mencuci muka disebut sibeungeut
mencuci tangan/kaki disebut sibanyo
mencuci beras biasanya disebut ngisikan

Orang sunda yang sudah faham, pasti menertawakan jika ada orang yang berniat berkata “mencuci piring” malah menyebutnya dengan “nyeuseuh piring” ataupun yang lainnya. Contoh terakhir itu adalah lagu punten - mangga yang tadi! lihatlah begitu kreatif mereka menyambung nyambungkan akhiran kosakata Basa Sunda :D (yang masih belum puas lihat aja videonya lag) :D :D :D

Keenam : Bahasa Sunda memiliki beberapa istilah dan peribahasa unik yang tidak bisa ditiru Bahasa Indonesia.
seperti “belecir lumpat”, “reup saré”, “bray caang”, “aki-aki tujuh mulud”, dll.
Ayo yang bisa Bahasa Sunda, Bahasa Indonesianya kata yang digaris bawahi apa coba? Sulit kan? ^^

Ketujuh : Bahasa Sunda memiliki huruf sundanya juga.
 
Iya lah, Bahasa Sunda memiliki huruf sunda juga yang biasa disebut aksara sunda. Tapi sayangnya masih banyak orang sunda yang belum bisa menulis dan membaca huruf Sunda, bahkan ada yang masih belum tau lho! Jika teman-teman ingin melihat aksara sunda, bisa tanya sama abang gugel yah.


Kedelapan : belum dikatakan makan, jika nasi belum masuk perut.
  
Mungkin orang sunda sangat mengakui bahwa makanan pokok bangsa Indonesia adalah nasi. Jika pukul 10.00 mereka makan 10 surabi, lalu pukul 10.10 makan 5 jagung, dan pukul 10.20 jajan gorengan, pukul 10.25 mereka ditanya "sudah makan belum?" maka rata-rata orang sunda asli menjawab "teu acan" (belum), karena mereka belum memasukkan nasi pada perut mereka walaupun makanan lain yang masuk ke perut mereka sudah banyak. Unik yo?



Itulah diantaranya keunikan Sunda. Oh iya guys sedikit cerita nih ketika saya di sekolah sedang belajar Bahasa Sunda, guru Bahasa Sunda saya berkata bahwa Bahasa Sunda itu termasuk salah satu bahasa terunik di dunia, lho! Lalu ketika saya chatting dengan orang asing yang tinggal di Indonesia, saya bertanya mengenai pendapatnya tentang bahasa yang ia anggap paling sulit dipelajari dan ternyata ia menjawab “Bahasa Sunda”. Yaiyalah, bagaimana tidak? Orang sunda sendiri saja belum faham betul mengenai Bahasa Sunda apalagi bangsa asing.(penutup saja)
Sakitu heula nya ti sim kuring. Mugia urang sadaya tiasa ditepangkeun deui sanes waktos. (Sekian dulu ya. Semoga kita semua bisa bertemu di lain waktu,)



Kahartos?
Karaos?
PERMIOS........





            sawios?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar