Minggu, 05 April 2020

Konsekuensi Positif

Lagi musim #dirumahaja kayak gini, sekolah ditutup sementara. Anak2 pun belajar di rumah. Kasian Dek Mutiara Akhyar ni, dia bosan terkurung di rumah dalam usianya yang masih senang keluar rumah.
Saya berpikir gimana ya caranya biar dia ga bosen di rumah? Saya ingat, salah satu passion dia adalah menggambar.
Maka saya berbicara padanya agar dia mau menggambarkan sesuatu untuk saya,
N : "dek, mau bantuin gak? Teh Niti punya PR juga nih, tp PR menggambar. Teh Niti mah ga bisa gambar, (ya emang nggak bisa sih ) mau gambarin gak?"
Dia segera mengambil alat gambarnya. Awalnya saya pilihkan gambar2 pemandangan yang mudah. Tapi dia bilang bisanya bikin orang. Hmm yaudah deh gak mau lihat contoh gak apa apa, seadanya di imajinasi dia aja.
Akhirnya dia semangat, tapi belum selesai gambar dia ngantuk duluan. Maklum saya mintanya malam malam.
Beberapa lama kemudian,
M : "Teh Niti mau susu."
N : "Loh, udah besar masih minum susu"
M : "kan pake gelas"
N : "yaudah minum air aja kalau gitu"
M : "ih kan harus yang bergizi"
N : "beneran mau?"
M : "iya."
N : "selesain gambar buat Teh Niti dulu dong, kan ade jago gambar"
M : "ya kan biar semangat gambarnya harus minum susu dulu."
N : "oh gitu. Udah ngaji belum? Nanti kalau udah ngaji bilang yah susu nya bakal segera datang."
M : "........."
Ketika dilihat, dia pakai kerudung dan mulai baca quran. MasyaaAllah, Dek
Begitulah,
Anak-anak mesti paham bahwa untuk mendapatkan sesuatu itu tidak harus instan. Harus ada perjuangannya yang dikorbankan terlebih dahulu.
kita pun sama, patut memiliki pengorbanan juga untuk pendidikan mereka. Agar potensinya bisa terasah, sarana dan prasarana penunjang pendidikan yang bisa kita usahakan, perlu diusahakan.
Demi masa depan mereka...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar