Senin, 22 Februari 2021

Di Hari Milad Ibu

 Pagi hari, aku menyiapkan pakaian untuk dipakai hari ini. Setrikaan sudah siap bekerja menghilangkan lipatan-lipatan kusut pada pakaian yang akan ku kenakan.


Wushhh....!!! Suara uap terdengar saat aku memulai menggosokkan setrika. Setelah lipatan-lipatan hilang, segera ku pakai baju itu sebelum kehangatannya hilang.


Ketika hangatnya baju menempel di tubuhku, seketika ingatanku kembali ke masa lalu..........


Belasan tahun lalu ketika aku duduk di bangku SD. Sebelum aku mandi dan berangkat sekolah, ibu selalu menghangatkan baju seragamku dengan setrikaan. Sehingga saat dinginnya air Tanjungsari menyerang diriku, aku jadikan seragam yang dihangatkan ibu menjadi tameng dari dinginnya hawa saat itu.


"Nih, ayo cepat! Keburu dingin lagi" ibu melepaskan setrika dan segera memberikannya padaku.


Aku siap berangkat sekolah. Jika pagi itu ayahku ada di rumah, ia pun memanaskan mesin motornya untuk mengantarkanku ke sekolah. Aku yang kecil naik ke boncengan ayah dengan kepayahan.

Dadaaah,,, aku pergi ya!


Masa lalu telah berlalu. Ibu tidak lagi menghangatkan bajuku. Dan anak kecil yang duduk di boncengan ayah bukanlah diriku lagi. Masa begitu cepat menggantikan generasi. Aku selalu melihat diriku yang dulu masih kecil saat melihat dia yang sedang berangkat sekolah.


Yang menyetrika bajunya, yang mengantarkan sekolahnya masih tetap orang yang sama, ayah dan ibu yang dulu melakukan hal yang sama padaku.


أطال الله بقاكما بطاعته و سلك بكما سبيل احبائه

Tidak ada komentar:

Posting Komentar