Sabtu, 27 Februari 2021

Ruang non Rebahan

Ruangan kantor di asrama adalah ruangan favorit bagi saya  -yang introvert- di era rebahan ini.

Selain karena warna dindingnya yang putih bersih, ruangan ini punya keistimewaan lain yang mungkin tidak didapatkan di tempat lain, yaitu

*Terdapat tempat penyimpanan Al-Quran*

Rak buku disusun serapi mungkin dengan adab adab yang telah dipelajari

Barisan paling atas khusus untuk Al-Quran. Karena Al-Quran tidak layak ditempatkan lebih rendah dari buku apapun. Apabila ada keadaan yang memaksa untuk menumpuk buku buku tsb secara vertikal, Al-Quran selalu berada paling atas.

Di barisan kedua terdapat kitab kitab referensi klasik, dan
Barisan ketiga, tempatnya buku catatan dan buku buku bacaan lainnya...

Disebut tempat favorit era rebahan, karena di ruangan ini terdapat ALQURAN. Di depan Al-Quran, kita bahkan dilarang untuk rebahan, selonjoran kaki, ataupun duduk dengan posisi lain yang dianggap tidak rapi.
Ruangan ini disukai karena memaksa saya untuk produktif.

Konon, dahulu kala Sang Pendiri Khalifah Ustmaniyah - Osman Ghazi - bertamu ke sebuah rumah. Ia masuk ke ruangan tamu yang disana diletakkan Al-Quran. Saat mengetahui Al-Quran ada disana, ia tak berani duduk seenaknya mengambil posisi santai, walaupun sudah dipersilakan untuk istirahat. Selama 6 jam ia menjaga keadaan dirinya agar tetap rapi di depan Al-Quran, sampai akhirnya ia dikaruniai Daulah Islamiyyah (Turki Utsmani) yang berdiri sekitar 6 abad lamanya

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya hal itu timbul dari ketaqwaan hati" (QS. Al Hajj : 32)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar