Selasa, 27 April 2021

Terawih Kali Ini

 Allah, seandainya diriku bisa bersembunyi dariMu, tentu ku lakukan. Ramadhan kali ini, Kau nasibkan aku untuk menjadi imam terawih bagi adik adik didik ku. Ku persiapkan tiap hari untuk hal ini, karena harus khatam bil ghaib dalam waktu kurang dari sebulan. Aku punya target untuk baca dengan lancar tanpa salah. 


Anggap saja ini caraku untuk setoran pada Allah. Dari dulu, hafalan ku belum pernah mutqin. Makannya banyak juga bacaanku yang tersendat bahkan ketika mengimami. Rasanya aku mau mundur saja jadi imam dan pindah ke saf paling belakang. Malu sangat!


Hafalanku yang belum bisa dipertanggungjawabkan menjadi pengingat setia atas ketidaksempurnaan dan kekurangan diriku.


Pernah dalam suatu ketika aku mengimami, target yang aku tancapkan pada diriku untuk tidak membaca salah salah akhirnya tercapai. Tapi tahukah kalian keadaannya? Aku gemetar dan deg-degan ketika membaca karena tak percaya aku membaca belum ada yg salah.


Setelah beres terawih, sepertinya aku masih berpikir "kok aku bisa sih baca tanpa salah? Tumben!" dalam keadaan seperti ini aku khawatir penyakit ujub hinggap dan memberikan nokta hitam pada hati yang memang sudah berpenyakit ini. 


Ah sepertinya target seperti ini kurang baik jika hanya mengundang ujub dan grogi. Akhirnya aku tak pasang target itu lagi. Biarlah aku baca apa adanya, mengalir sebagaimana harusnya, dengan tak meninggalkan nikmat dari prosesnya. 

Aku pasrahkan semua usahaku pada Allah. Aku teringat perkataan Sayyidina Ali K.W


"Aku bahagia jika keinginanku tercapai. Tapi aku lebih bahagia jika keinginanku tidak tercapai, karena itu berarti adalah keinginan Allah SWT" 


Semenjak ku tanamkan perkataan tersebut pada hidupku, aku bisa mengimami lebih enjoy dan tenang. Aku tak memikirkan target harus sempurna bacaan tanpa salah. Aku sudah tidak lagi deg degan jika bacaanku salah hingga harus dibenarkan oleh bilal di belakangku. Itung itung pengusir ujub, itung itung pengingat bahwa aku tak pernah sempurna menjaga kalam Ilahi. Makannya harus selalu bersandar pada Yang Maha Hafidz. 


Selalu ku bubuhkan ayat terakhir surat Al-Baqarah di akhir penutup shalat witir


ربنا لا تؤاخذنا ان نسينا او أخطأنا


"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan"


Inilah aku, hamba yang selalu butuh atas penjagaanMu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar