Di sebuah laut lepas, hiduplah seekor lumba-lumba kecil yang bernama Liki. Suatu hari, ia ingin bermain menjelajahi laut. Tapi ia tidak meminta izin pada ayah dan ibunya. Ia pun menjelajahi laut menjauhi ayah dan ibunya. Tidak disangka, seorang nelayan sedang memancing di laut. Sang nelayan mengharapkan dirinya mendapatkan seekor lumba-lumba. Ketika si nelayan melihat Liki, sang nelayan pun bersiap-siap menangkapnya dengan jaring. Liki penasaran dengan jaring itu. Liki masuk ke jaring tersebut. Liki pun tertangkap oleh nelayan. Liki berusaha menyelamatkan diri tetapi tidak bisa. Akhirnya Liki tertangkap. Nelayan pun gembira. Lalu sang nelayan pulang berlayar. Ketika nelayan itu sampai, ada anak laki-laki berusia 11 tahun yang bernama Aldi. Ia kebingungan memikirkan ibunya yang sedang sakit. Ia tidak tahu bagaimana caranya mendapatkan obat untuk ibunya. Ia jalan-jalan di pantai. Tiba-tiba Aldi melihat sang nelayan membawa lumba-lumba yang hampir mati karena hampir 1 jam berada dalam perahu. Aldi merasa iba pada lumba-lumba itu. Aldi akhirnya mendekati sang nelayan.
“Maaf, Pak! Lebih baik bapak lepaskan lumba-lumba ini! Kasihan dia! Dia ingin kembali ke habitatnya,” Aldi berusaha membujuk nelayan.
“Bisa-bisanya anak kecil seperti kamu menasihati saya. Tahu apa kamu? Pergi kamu dari sini. Jika tidak, saya akan bunuh lumba-lumba ini,” bentak si nelayan.
“Jangan, Pak! Baiklah saya pergi, tapi mohon lepaskanlah,” Aldi pun pergi. Dan nelayan pun pulang ke rumahnya. Sebenarnya Aldi tidak pergi! Ia hanya pergi beberapa langkah saja. Tujuannya untuk menipu si nelayan agar Aldi dapat menyelamatkan Liki. Aldi pun mengikuti nelayan itu. Ketika Aldi sampai di rumah si nelayan, Aldi melihat si nelayan menyimpan Liki di aquariumnya yang besar dan si nelayan berencana memakan daging lumba-lumba itu esok hari. Aldi berniat menolong Liki. Ketika nelayan pergi ke kamar tidurnya untuk tidur, Aldi pun masuk ke rumah si nelayan itu lewat jendela. Aldi membawa Liki dari aquarium besar yang dimiliki si nelayan. Akan tetapi, suara gerpakan air aquarium terdengar oleh nelayan. Nelayan bangun. Alangkah kagetnya nelayan ketika melihat Liki dibawa Aldi. Aldi juga kaget. Aldi segera keluar rumah nelayan sambil membawa Liki ke tempat aslinya.
“Hey, Bocah! Jangan lari kamu!” bentak nelayan sambil mengejar Aldi. Namun Aldi tetap lari dengan cepat. Ketika sampai di laut, segeralah Aldi membebaskan Liki ke laut.
“Ayo cepat pergi! Cepat!” Aldi khawatir. Dan Liki belum pergi juga. Ia menatap wajah Aldi beberapa detik. Lalu Liki pergi meninggalkan Aldi. Aldi dimarahi oleh nelayan.
“Apa-apaan kamu? Seenaknya melepaskan lumba-lumba yang sudah susah-susah saya tangkap! Sini kamu! Cepat sini!” bentak si nelayan sambil menarik tangan Aldi menuju laut.
“Saya mau dibawa kemana? Lepaskan saya!” Aldi menangis. Si nelayan tidak memedulikan Aldi. Lalu nelayan menjeburkan Aldi ke tengah laut.
“Aaaaaaaaaaaaaa,” teriak Aldi. Namun nelayan hanya tertawa puas. Teriakan Aldi terdengar oleh Liki. Liki menghampiri teriakan itu. Liki kaget melihat anak yang telah menyelamatkannya tenggelam. Lalu Liki menyelamatkan Aldi dari ketenggelaman dan membawanya ke daratan pantai. Tak lama kemudian Aldi sadar. Dan ia menengok sana-sini. Ia melihat ada Liki di sisinya. Aldi pun bangun.
“Saya rasa, tadi saya tenggelam. Kenapa saya sudah ada disini? Apa kamu yang menolong saya?” tanya Aldi pada Liki.
“Iya. Tadi kamu tenggelam. Saya menolong kamu,” jawab Liki.
“Hah? Kamu bisa bicara. Baiklah saya percaya. Terima kasih ya, Lumba-lumba!” ucap Aldi meskipun ada rasa sedikit aneh.
“Panggil saja saya Liki. Itu nama saya. Hmm baiklah, tapi seharusnya saya yang berterima kasih padamu. Karena kamu telah membebaskanku dari seorang nelayan yang jahat. Sebagai tanda terima kasihnya, saya memberikanmu obat ini. Saya tahu ibumu sedang sakit. Jika kamu perlu sesuatu, datang padaku, ya!” Liki memberikan obat tersebut. Aldi berterima kasih pada Liki. Aldi kembali ke tempat tinggalnya di gubuk dekat pantai. Disitu ada ibunya yang tengah sakit. Aldi lalu memberikan obat yang diberi Liki kepada ibunya. Ajaib! Sekejap pun sembuh. Aldi sangat senang melihat ibunya bisa sembuh.
“Bu, akhirnya ibu sembuh juga. Mungkin kita kembalikan saja obat ini pada Liki,” usul Aldi.
“Liki? Siapa dia?” tanya ibu. Lalu Aldi menceritakan semuanya.
“Wah, kamu anak yang hebat, Nak! Baiklah kamu benar! Kita kembalikan saja obat ini pada Liki,” jawab ibu sambil mengelus rambut Aldi. Lalu, mereka pergi ke laut dan memanggil Liki. Beberapa detik kemudian, Liki pun muncul.
“ada apa kalian datang kemari?” tanya Liki.
“kami datang mengembalikan obat ini. Ibu sudah sembuh dari penyakitnya. Ini semua karena kamu. Mungkin sudah waktunya kami kembalikan obat ini padamu,” ucap Aldi.
“ya! Aldi benar. Terima kasih, Liki! Kamu memang lumba-lumba yang baik,” ucap Ibu Aldi.
“wah, terima kasih kembali, ya! Saya jadi malu. Baiklah saya terima obat ini. Kebetulan ibu saya sedang sakit juga. Dan hanya bisa disembuhkan oleh obat ini. Terima kasih, ya! Sampai jumpa!” ucap Liki.
“Sampai jumpa lagi, Liki!” kata Aldi dan ibunya. Liki pun kembali ke laut meninggalkan Aldi dan ibunya. Aldi dan ibunya tersenyum melihat Liki yang baik. Dan akhirnya mereka pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar