Apa yang manusia alami dan segala sesuatu yang terjadi pada setiap insan ini terjadi pada waktunya.
Hari ini, tercatat dalam lauhul mahfuz bahwa kita masih dianugerahi kenikmatan yang luar biasa. Oksigen yang kita hirup setiap saat, usia yang kita gunakan dalam menapakkan kehidupan di bumi Allah ini, dan semua nikmat Allah yang tak terhitung jumlahnya, semua manusia ada bagiannya.
Tangis, tawa, pada waktunya masing-masing. Ada saatnya dimana kita harus menangis melepaskan kepergian seseorang yang kita sayangi, ada saatnya dimana kita terseyum, tertawa, bersedih, dan bekerja keras. Persediaan waktu yang Allah sediakan dengan kematian sebagai garis batasnya.
Haruslah kita tau waktu, kapan seharusnya kita bekerja. Jangan sampai bekerja pada waktu malam dan siangnya dipakai istirahat. Bukankah Allah berfirman bahwa Ia telah menjadikan siang untuk beraktivitas dan malam untuk beristirahat? Selain bekerja, haruslah tau juga kapan waktunya kita tertawa (tapi jangan berlebihan). Jangan sampai ketika mendengar berita kematian umat muslim kita tertawa. Orang lain akan menyangka kita sakit jiwa. Begitu pula dengan sedih. (Namun ada juga sesuatu yang harus kita lakukan tanpa mengenal waktu, mau
kita sedang bersedih, bekerja, tertawa, menangis, ataupun yang lainnya.
Apa itu? Ingat pada Allah :) )
Tenanglah wahai saudaraku, laa tahzan! Semuanya telah Allah atur sedemikian rupa. Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi bahkan semua halnya Ia maha tahu. Allah telah menetapkan segala sesuatunya untuk kita. Oleh karena itu untuk menggapai sesuatu yang baik, harus kita usahakan juga sebenarnya. Ingat takdir Muallaq :)
Laa tahzan saudaraku! Jika sekarang kau sedang jerih payah melawan jahatnya nafsumu, melawan rasa malasmu, melawan godaan syaitan, dan menahan kepedihan hidupmu, fatashbiruu! Jika sesuatu itu ada waktunya, maka INDAH PUN ADA WAKTUNYA, kan? :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar