Jumat, 14 Juli 2017

Gürbet

Kalau lagi gürbet (rantau)  tidak akan lepas daripada membandingkan segala sesuatu yang ditemukan (di tanah rantau tsb) dengan sesuatu yg ada di kampung halamannya. Salah satu hal yang saya perhatikan di Turki, khususnya Kota Kütahya adalah penduduknya.  Dibandingkan dengan Indonesia tentu berbeda jauh.  Mengetahui bahwa Indonesia adalah negara dengan populasi terpadat ke_4 dunia setelah İndia, China, dan Amerika. Namun yang membedakan adalah, kelihatannya di İndonesia lebih sulit mencari/menemukan lahan kosong. Salah 1 faktornya adalah karena di İndonesia kebanyakan memiliki anak lebih dari 2. Sdgkan orang Turki kebanyakan hanya memiliki 2 anak saja. Tapi... Mereka sering kali mengambil anak "manawi" dengan tujuan membantu dalam dalam masalah finansial (salah satunya), pun begitu mereka tetap memperhatikan anak manawinya itu macam anaknya sendiri hingga kebutuhannya terpenuhi. Tak heran kemiskinan, yani orang yang meminta minta jarang ditemukan di pinggir jalan, seperti yang terjadi di negara kita tercinta yang hanya memperhatikan diri dan keluarga mereka masing2. Kalau disini mah meskipun bukan keluarga ngasih Rp500.000 (100 Lira) aja gak tanggung tanggung. Apalagi pada para pencari ilmu agama, dan datang dari negeri jauh. Dengan 1 harapan mereka...  *DOA*. . Mereka percaya betul akan kekuatan doa.  Meskipun tak ada hubungan nasab sama sekali tapi dengan tali manawi yang ketat tak kenal pun serasa kenal lama dlm doa berdasarkan lillahi taala dan persaudaraan sesama muslim. Ho, lanjut yaa... Mereka pun tdk tamak lahan. Pengaturan tempat tinggal diatur dengan bentuk apartman berjajar. Rumahnya tidak besar namun dibuat senyaman dan secantik mungkin hingga siapapun betah tinggal disana. Kebanyakan dari mereka (bahkan hampir semuanya) mendecor lantai rumah mereka dengan karpet. Dipadukan dengan sofa yg berwarna sepadan seperti karpetnya.
Pelajaran yg diambil adalah... Pertama meskipun anggota keluarga dalam jumlah yang membeludak, jangan lupakan kasih sayang kita pada orang2 yg memang membutuhkan, karena org yang berkasih sayang berpondasikan taat pada Allah dengan izinNya İa pun akan melimpahkan rahmatNya yang menjadi tujuan utama kita semua.
Kedua, buat calon housewifers nich haha. Pinter pinter decor rumah, yuk! Karena *home sweet home*sepertinya masih berlaku. My writing here isn't to patronize nor to show that Im a master in it. Tapi karena rumah adalah tempat paling rehat melepas penat, tak ada salahnya didecor senyaman mungkin.  Hehe.  Semoga Allah memudahkan ya, ladies! ^^ dengan menata rumah semoga jadi wasilah tertatanya hati kita.
Yang ketiga, mari hidupkan kata kata *ad-dua'u sillahul muslimin*. Doa itu senjatanya orang muslim. Dengan percaya the power of dua, doa yg terpanjat dgn İzinNya akan dikabulkan, dengan dasar percaya percaya dan percaya.

Salam ukhuwah... 💚

Tidak ada komentar:

Posting Komentar